10 FENOMENA ANEH TAPI NYATA YANG TERJADI DI BUMI
Alam memang diciptakan Tuhan untuk dilestarikan oleh manusia yang akan
diturunkan kepada keturunan berikutnya. Pada jaman sekarang ini, kadang
manusia yang membentuk alam tersebut dengan bagaimana mereka
memperlakukannya. Alam di dunia ini selalu menyimpan misteri yang masih
dipertanyakan kebenarannya, yang kadang kemisteriusan alam ini sangat
tidak bisa diterima dengan akal sehat atau diluar nalar kita. Banyak
fenomena aneh tapi nyata yang sudah terjadi di bumi ini.
1.Tornado Api
Proses terjadinya
tornado api adalah udara diatas lahan
yang terbakar ini akan memanas dan bergerak keatas, udara yang lebih dingin
dari daerah ini disekitarnya berebut masuk mengisi udara yang kosong. Sementara
angin yang panas terus-menerus di daur ulang juga terus bergerak keatas dalam
kecepatan yang mengagumkan. Angin yang menuju keatas dapat mencapai suatu titik
pemicu yang dapat memunculkan badai api,
pada titik ini api kebakaran di daratan akan tersedot ke atas begitu juga
dengan rumah-rumah, mobil dan benda-benda lainnya yang berada di tanah karena
angin panas ini.
Api yang terbang di udara tersedot angin panas akan membakar puing-puing bangunan dan benda-benda yang ikut terbang menciptakan sebuah tornado api yang maha panas dan maha dahsyat. Setelah terbentuk tornado api akan sulit untuk memadamkannya, satu-satunya cara hanyalah menunggu semua udara habis tersedot dan pada akhirnya tornado api yang akan padam dan menciptakan hujan hitam.
2.Kristal Raksasa
Gua Kristal Raksasa atau Gua Kristal-Kristal (bahasa spanyol: Cueva de los Cristales) adalah gua yang terhubung dengan Tambang Naica 300 meter (980 ft) di bawah permukaan kota Naica, Chihuahua Meksiko. Di bilik utama gua ini terdapat kristal selenit raksasa (gipsum, CaSO4·2 H2O), yang merupakan salah satu kristal alami terbesar yang pernah ditemukan. Kristal terbesar yang ditemukan di gua ini tercatat memiliki panjang
12 m (39 ft), diameter 4 m (13 ft), dan massa 55 ton. Suhu di gua ini
amat tinggi dan dapat mencapai 58 °C (136 °F) dengan kelembaban 90 hingga 99 persen. Akibatnya, Gua Kristal Raksasa masih belum sepenuhnya dijelajahi. Tanpa pakaian pelindung, manusia hanya dapat bertahan selama sepuluh menit.
Naica terletak di patahan kuno dan di bawah gua ini terdapat bilik magma. Magma memanaskan air tanah dan menjadikannya jenuh akan mineral, salah satunya gipsum. Rongga di gua diisi oleh air panas ini dan tetap terisi selama 500.000 tahun. Selama itu, suhu air tetap stabil di atas 50 °C (122 °F), sehingga kristal dapat terbentuk dan membesar.
Pororoca, adalah sebutan untuk angin yang sangat kencang yang mengakibatkan ombak besar di wilayah sungai Amazon, Amerika Selatan. Sebutan tersebut diberikan oleh penduduk Indian setempat.
Banyak wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar Extreme Sport, yang berdatangan pada musim-musim tertentu, untuk dapat menyaksikan langsung keganasan angin Pororoca di sungai Amazon tersebut, khususnya di wilayah negara Brazil. Bahkan sebagian dari mereka memanfaatkannya untuk bermain olah raga Surfing / selancar.
Pohon ini merupakan salah satu jenis pohon kayu putih (Eucalyptus). Tapi Rainbow eucalyptus tidak menghasilkan minyak kayu putih seperti pohon sejenis lainnya. Rainbow eucalyptus ini berasal dari hutan hujan Mindanao, yang
merupakan pulau paling selatan dan timur di kelompok pulau Filipina.
Pohon ini kemudian menyebar ke wilayah Papua Nugini serta Sulawesi dan Seram di Indonesia.
Warna-warni bak pelangi di batang pohon ini berasal dari kulit pohon yang sering terkelupas dari bulan ke bulan. Tapi lapisan-lapisan kulit pohon ini tak mengelupas pada saat yang bersamaan.
Begitu lapisan kulit terluatnya hilang, lapisan yang berwarna hijau yang tertutupi akan nampak. Lalu kulit baru pun tumbuh. Kulit baru itu lalu berubah warna menjadi biru, oranye, merah, dan lain sebagainya.
Tiap pergantian lapisan selalu memunculkan warna yang berbeda dari sebelumnya. Ini membuat batang Rainbow eucalyptus berwarna-warni seperti pelangi.
Lenticular Clouds adalah sejenis
awan yang unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan
gunung-ganang akibat daripada hasil pergerakkan udara di kawasan
pergunungan. Awan ini terlihat cukup berbeda, seperti sebuah piring
terbang raksasa atau sesuatu yang seperti tumpukan mirip pancake.
Banyak gunung terkenal di seluruh dunia sering kali difotokan dengan keindahan awan lenticular di langitnya, termasuk Gunung Shasta dan Gunung Fuji. Satu perkara yang menarik tentang awan lenticular ini adalah bahawa ia kelihatan seperti tidak berpecah dan kelihatan seperti membeku.
Namun hakikatnya adalah tidak sedemikian. Awan ini kelihatan statik kerana aliran udara lembap terus menerus memberikan wap udara yang termeluap dari sisi atas angin bahkan sebagai air yang mengeluap dan akan lenyap dari sisi bawah angin. Awan Lenticular dapat dilihat seperti sedang melayang-layang selama berjam-jam atau hari, sehingga perubahan angin atau cuaca dan awan menyebar lalu berpecah.
Mengamati dan mengenal pasti awan lenticular umumnya cukup mudah, kerana bentuk awannya sangat jelas. Jika anda pernah melihat awan yang kelihatan seperti piring terbang, kanta, atau baret raksasa, bermakna ketika itu anda sedang melihat awan lenticular.
Jika anda melihat disekeliling persekitaran awan, anda mungkin dapat melihat ciri-ciri geografi yang berbukit bukau yang mampu mencipta keadaan yang mengarahkan pada pembentukan awan lenticular. Jika anda tidak melihat gunung atau bukit, ada kemungkinan arus hawa udara bergerak pada arah yang berlawanan untuk mencipta awan gelombang.
Fenomena ini merupakan fenomena dimana sekelompok ikan Sarden melakukan perjalanan di Afrika Selatan untuk mencari perairan hangat. Kumpulan Sarden yang berenang ini dapat membentuk panjuang sekitar 14 km dan lebar 3,2 km
Banyak wisatawan yang ingin melihat fenomena langkah ini mengingat hanya terjadi pada bulan Juni dan Juli. Karena ikan ikan ini kadang berenang hingga ke permukaan sehingga membuat kita dapat melihatnya dari Kapal atau dari Pesawat.
Bioluminesensi adalah emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia tertentu. Hingga saat ini, bioluminesensi telah ditemukan secara alami pada berbagai macam makhluk hidup seperti jamur, bakteri, dan organisme di perairan, namun tidak ditemukan pada tanaman berbunga, hewan vertebrata terestrial, amfibi, dan mamalia. Sebagian besar plankton memiliki kemampuan menghasilkan pendaran, terutama plankton yang hidup di perairan laut dalam. Pada mikroba,
bioluminesensi yang dihasilkan belum diketahui manfaatnya, sedangkan
pada hewan umumnya digunakan sebagai sinyal kawin, predasi, dan
perlindungan terhadap pemangsa.
Banyak bakteri yang dapat menghasilkan bioluminesensi, umumnya diketahui kemudian bahwa seluruh bakteri tersebut tergolong ke dalam bakteri gram negatif, motil, memiliki morfologi batang, dan bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Bakteri-bakteri itu tersebar di daerah lautan, perairan tawar, dan tanah (terestrial). Contoh bakteri penghasil bioluminesensi yang telah diteliti adalah genus Vibrio (V. harveyi, V. fischeri, V. cholera), Photobacterium (P. phosphoreum, P. leiognathi), Xenorhabdus (X. luminescens), Alteromonas (A. haneda), dan Shewanella. Sementara itu, hanya sedikit cendawan yang diketahui dapat menghasilkan bioluminesensi, di antaranya adalah Armillaria mellea, Panellus Stipticus, Omphalotus nidiformis, dan Mycena spp.

Ada fenomena aneh di Taman Nasional Lembah Maut, Amerika Serikat. Batu berukuran bola sepak bergerak sendiri dan meninggalkan jejak di lumpur. Muncul beragam spekulasi.
Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Racetrack Playa. Lokasinya berupa danau kering. Saat musim basah, tanah menjadi lumpur. Sebaliknya saat musim kering, tanah retak-retak.
Terletak di California, AS, Racetrack Playa merupakan salah satu tempat dengan cuaca ekstrem: kering, badai, dan salju. Karena itu, tak ada tanaman dapat hidup.
Racetrack Playa menarik perhatian setelah batu-batu berjalan sendiri.
Ada yang bergerak ratusan meter seperti terlihat di foto, ada yang
sampai 1 kilometer.
Situs NASA menulis fenomena batu berjalan jadi sorotan sejak 1940-an. Para pakar turun tangan, mulai dari ahli geologi hingga angkasa luar. Selama misteri belum terungkap, muncul spekulasi soal magnet besar di bawah lembah. Juga 'ulah' alien memindahkan batu dari satu titik ke titik lain.
Beragam penelitian dan uji coba dilakukan. Hasilnya, kecepatan angin dan badai di kawasan tersebut tak mungkin menggerakkan batu.
Nah, karena faktor-faktor alam tak mendukung spekulasi, muncul dugaan batu-batu tersebut dipindahkan alien. Tentu saja, ini tak menjawab misteri. Sebab, tidak ada jejak alien atau bahkan orang di kawasan tersebut.
Puluhan tahun kemudian, dalam artikel BBC 'World Most Bizarre Natural Phenomena' pada 1 Agustus 2016, misteri batu berjalan sendiri terungkap. Jawabannya terletak cuaca.
Pada musim dingin, sungai jadi es. Seperti mendapat seluncuran, batu bergerak saat es mencair. Itulah sebabnya, batu dengan berat berbeda, berjalan zigzag mengikuti seluncuran. Nah saat es mencair, tanah menjadi lumpur. Alhasil gerakan batu meninggalkan track atau lintasan di tanah.

The Zhangye Danxia Geological Park Nasional (China: 张掖 丹霞 国家 地质 公园), ini mencakup area seluas 510 kilometer persegi (200 sq mi). Sebelumnya taman provinsi dan daerah pemandangan, itu menjadi geopark nasional pada November 2011.
Gunung pelangi ini dinilai sangat menakjubkan karena bukit dan lembahnya terdiri dari lapisan warna merah, biru, hijau zamrud, coklat, dan kuning. Menariknya, di tempat itu tak ditemukan tumbuhan atau hewan apapun karena kondisi tanahnya yang tandus.
Menurut Telegraph, warna-warni menakjubkan perbukitan tersebut berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak periode Kapur, tepatnya 24 juta tahun lalu.

Kolom Basal adalah fenomena aneh dan unik. Batuan bentuk formasi unik ini sangat indah apabila dipandang. Banyak sekali formasi batuan basal yang dapat ditemukan di dunia.
Pilar-pilar adalah sisa-sisa lava gunung berapi yang kuat, seiring waktu erosi membentuk batuan karya seni yang alami.
Naica terletak di patahan kuno dan di bawah gua ini terdapat bilik magma. Magma memanaskan air tanah dan menjadikannya jenuh akan mineral, salah satunya gipsum. Rongga di gua diisi oleh air panas ini dan tetap terisi selama 500.000 tahun. Selama itu, suhu air tetap stabil di atas 50 °C (122 °F), sehingga kristal dapat terbentuk dan membesar.
3.Ombak Pororoca
Banyak wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar Extreme Sport, yang berdatangan pada musim-musim tertentu, untuk dapat menyaksikan langsung keganasan angin Pororoca di sungai Amazon tersebut, khususnya di wilayah negara Brazil. Bahkan sebagian dari mereka memanfaatkannya untuk bermain olah raga Surfing / selancar.
4.Pohon Pelangi
Pohon ini kemudian menyebar ke wilayah Papua Nugini serta Sulawesi dan Seram di Indonesia.
Warna-warni bak pelangi di batang pohon ini berasal dari kulit pohon yang sering terkelupas dari bulan ke bulan. Tapi lapisan-lapisan kulit pohon ini tak mengelupas pada saat yang bersamaan.
Begitu lapisan kulit terluatnya hilang, lapisan yang berwarna hijau yang tertutupi akan nampak. Lalu kulit baru pun tumbuh. Kulit baru itu lalu berubah warna menjadi biru, oranye, merah, dan lain sebagainya.
Tiap pergantian lapisan selalu memunculkan warna yang berbeda dari sebelumnya. Ini membuat batang Rainbow eucalyptus berwarna-warni seperti pelangi.
5. Awan Lenticular
Banyak gunung terkenal di seluruh dunia sering kali difotokan dengan keindahan awan lenticular di langitnya, termasuk Gunung Shasta dan Gunung Fuji. Satu perkara yang menarik tentang awan lenticular ini adalah bahawa ia kelihatan seperti tidak berpecah dan kelihatan seperti membeku.
Namun hakikatnya adalah tidak sedemikian. Awan ini kelihatan statik kerana aliran udara lembap terus menerus memberikan wap udara yang termeluap dari sisi atas angin bahkan sebagai air yang mengeluap dan akan lenyap dari sisi bawah angin. Awan Lenticular dapat dilihat seperti sedang melayang-layang selama berjam-jam atau hari, sehingga perubahan angin atau cuaca dan awan menyebar lalu berpecah.
Mengamati dan mengenal pasti awan lenticular umumnya cukup mudah, kerana bentuk awannya sangat jelas. Jika anda pernah melihat awan yang kelihatan seperti piring terbang, kanta, atau baret raksasa, bermakna ketika itu anda sedang melihat awan lenticular.
Jika anda melihat disekeliling persekitaran awan, anda mungkin dapat melihat ciri-ciri geografi yang berbukit bukau yang mampu mencipta keadaan yang mengarahkan pada pembentukan awan lenticular. Jika anda tidak melihat gunung atau bukit, ada kemungkinan arus hawa udara bergerak pada arah yang berlawanan untuk mencipta awan gelombang.
6.Sardine Run
Banyak wisatawan yang ingin melihat fenomena langkah ini mengingat hanya terjadi pada bulan Juni dan Juli. Karena ikan ikan ini kadang berenang hingga ke permukaan sehingga membuat kita dapat melihatnya dari Kapal atau dari Pesawat.
7.Bioluminscene
Banyak bakteri yang dapat menghasilkan bioluminesensi, umumnya diketahui kemudian bahwa seluruh bakteri tersebut tergolong ke dalam bakteri gram negatif, motil, memiliki morfologi batang, dan bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Bakteri-bakteri itu tersebar di daerah lautan, perairan tawar, dan tanah (terestrial). Contoh bakteri penghasil bioluminesensi yang telah diteliti adalah genus Vibrio (V. harveyi, V. fischeri, V. cholera), Photobacterium (P. phosphoreum, P. leiognathi), Xenorhabdus (X. luminescens), Alteromonas (A. haneda), dan Shewanella. Sementara itu, hanya sedikit cendawan yang diketahui dapat menghasilkan bioluminesensi, di antaranya adalah Armillaria mellea, Panellus Stipticus, Omphalotus nidiformis, dan Mycena spp.
8.Batu Berjalan

Ada fenomena aneh di Taman Nasional Lembah Maut, Amerika Serikat. Batu berukuran bola sepak bergerak sendiri dan meninggalkan jejak di lumpur. Muncul beragam spekulasi.
Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Racetrack Playa. Lokasinya berupa danau kering. Saat musim basah, tanah menjadi lumpur. Sebaliknya saat musim kering, tanah retak-retak.
Terletak di California, AS, Racetrack Playa merupakan salah satu tempat dengan cuaca ekstrem: kering, badai, dan salju. Karena itu, tak ada tanaman dapat hidup.
Situs NASA menulis fenomena batu berjalan jadi sorotan sejak 1940-an. Para pakar turun tangan, mulai dari ahli geologi hingga angkasa luar. Selama misteri belum terungkap, muncul spekulasi soal magnet besar di bawah lembah. Juga 'ulah' alien memindahkan batu dari satu titik ke titik lain.
Beragam penelitian dan uji coba dilakukan. Hasilnya, kecepatan angin dan badai di kawasan tersebut tak mungkin menggerakkan batu.
Nah, karena faktor-faktor alam tak mendukung spekulasi, muncul dugaan batu-batu tersebut dipindahkan alien. Tentu saja, ini tak menjawab misteri. Sebab, tidak ada jejak alien atau bahkan orang di kawasan tersebut.
Puluhan tahun kemudian, dalam artikel BBC 'World Most Bizarre Natural Phenomena' pada 1 Agustus 2016, misteri batu berjalan sendiri terungkap. Jawabannya terletak cuaca.
Pada musim dingin, sungai jadi es. Seperti mendapat seluncuran, batu bergerak saat es mencair. Itulah sebabnya, batu dengan berat berbeda, berjalan zigzag mengikuti seluncuran. Nah saat es mencair, tanah menjadi lumpur. Alhasil gerakan batu meninggalkan track atau lintasan di tanah.
9. Gunung Pelangi

The Zhangye Danxia Geological Park Nasional (China: 张掖 丹霞 国家 地质 公园), ini mencakup area seluas 510 kilometer persegi (200 sq mi). Sebelumnya taman provinsi dan daerah pemandangan, itu menjadi geopark nasional pada November 2011.
Gunung pelangi ini dinilai sangat menakjubkan karena bukit dan lembahnya terdiri dari lapisan warna merah, biru, hijau zamrud, coklat, dan kuning. Menariknya, di tempat itu tak ditemukan tumbuhan atau hewan apapun karena kondisi tanahnya yang tandus.
Menurut Telegraph, warna-warni menakjubkan perbukitan tersebut berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak periode Kapur, tepatnya 24 juta tahun lalu.
10. Kolom Basal

Kolom Basal adalah fenomena aneh dan unik. Batuan bentuk formasi unik ini sangat indah apabila dipandang. Banyak sekali formasi batuan basal yang dapat ditemukan di dunia.
Pilar-pilar adalah sisa-sisa lava gunung berapi yang kuat, seiring waktu erosi membentuk batuan karya seni yang alami.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar